
Jenis Sablon
1. Jenis Sablon di Djoeragan Kaos1. Sablon Manual2. Sablon Digital2. Sablon Manual di Pasaran1. 1. Rubber2.
2. Plastisol3. 3. Superwhite4.
4. Flocking.5.
5. Glow in The Dark/GID6.
6. Discharge7. 7. High Density/HD8.
8. Foil9. 9. Foam / Puff10. 10. Pigmen11. 11. Glitter12.
12. Parasit13. 14. Chromicolor3. Jenis Sablon Digital di Pasaran1. 1. DTG (Direct To Garment)2. 2. Polyflex/Flex3.
3. Polyflock/Flock4.
5. DTF/PSD
Jenis Sablon di Djoeragan Kaos
Ada banyak macam jenis tinta sablon yang beredar di pasaran, namun tidak semua jenis tinta sablon umum digunakan di Djoeragan Kaos mengikuti permintaan customer Djoeragan Kaos. Dibawah ini beberapa jenis tinta sablon yang biasa di gunakan di Djoeragan Kaos.
Sablon Manual
- Soft Rubber (standar)
- Rubber Metallic Silver
- Rubber Metallic Gold
- Rubber Glow in The Dark (GID)
- Plastisol Standar
- Plastisol High Density (HD/timbul)
Jenis tinta sablon manual yang sering digunakan soft rubber.
Sablon Digital
- Polyflex/Flex
- Polyflock/Flock/Beludru
- DTF/PSD
- Sublimation Printing/Sublim
Jenis sablon digital yang sering digunakan DTF dan Sublim.
...
Sablon Manual di Pasaran
1. Rubber
Sablon Rubber adalah salah satu yang paling banyak digunakan oleh para pecinta kaos di tanah air, yang tentunya bukan tanpa alasan, dan bahkan sering dianggap sebagai jenis sablon kaos yang cukup baik dikarenakan karakteristik-karakteristik yang dimilikinya.
Nama lain yang umum digunakan untuk jenis sablon kaos yang satu ini juga beragam, seperti misalnya ada beberapa yang lebih familiar dengan menyebutnya sablon Pasta, kemudian ada juga yang menyebutnya tinta GL, sablon karet (sesuai dengan arti harfiah dari kata “rubber”), dan ada juga yang menyebutnya dengan nama sablon karet GL.
Tekstur cat sablon rubber seperti karet, apabila bahan kain kamu tarik dan renggangkan, disain pada kaos akan ikut tertarik atau melar dan akan kembali ke bentuk asli apabila dilepas. cat sablon Rubber digunakan secara khusus untuk sablon pada kain gelap. Digunakan untuk kain gelap karena tinta rubber ini memiliki sifat yang pekat sehingga dapat menutup permukaan kain dengan baik.
Sablon Rubber yang berbahan dasar air ini memiliki varian tinta warna yang beragam, dan juga bisa digunakan pada kaos dengan warna bahan gelap atau bahkan hitam, cepat kering, serta memiliki tingkat elastisitas yang tinggi apabila dibandingkan dengan cat sablon lainnya.
2. Plastisol
Sablon Plastisol merupakan jenis cat sablon sama seperti sablon Rubber, juga termasuk ke dalam yang banyak digunakan oleh para pemilik distro, dan bahkan disebut juga sebagai tinta sablon dengan standar internasional karena sangat sering dipakai oleh pemain industri konveksi di berbagai belahan dunia.
Bukan tanpa alasan para pemain kaos di seluruh dunia menggunakan jenis sablon kaos yang satu ini, karena memang adanya kelebihan pada sablon Plastisol apabila dibandingkan dengan tinta lainnya seperti kualitas warna yang dihasilkan lebih terang, serta awet dan menempel dengan baik pada bahan kaos sehingga tidak mudah lepas.
Kelemahan yang umum ditemukan dari sablon Plastisol ini adalah biaya tintanya yang mahal, dan juga akan sangat mudah lepas apabila terkena panas dari mesin setrika sehingga perlu berhati-hati saat menyetrika kaos yang memiliki sablon tersebut.
3. Superwhite
Jenis sablon kaos yang satu ini tergolong unik dikarenakan hanya cocok untuk digunakan pada kaos yang berwarna gelap atau hitam saja dan tidak seperti namanya, warna putih yang dihasilkan oleh tinta sablon yang satu ini bisa dibilang agak kurang cerah apabila dibandingkan dengan tinta lainnya seperti rubber, misalnya.
Namun demikian, jenis cat sablon superwhite dapat meresap dengan baik pada permukaan bahan kaos, serta tidak akan mengelupas walaupun terkena setrika pada bagian yang disablon, dan juga karena warnanya yang agak redup maka sangat tepat untuk digunakan pada kaos yang mengambil tema vintage.
4. Flocking.
Bicara tentang unik, jenis cat sablon yang satu ini bisa dibilang juga termasuk ke dalam salah satu jenis sablon kaos distro yang terbilang unik dan bisa menimbulkan kesan premium pada media yang digunakan.
Mengapa demikian? Karena sablon flocking bukan menggunakan tinta sablon pada umumnya tetapi memakai material serbuk kertas yang permukaannya halus dan bertekstur seperti beludru.
Sayangnya sablon jenis ini hanya bisa menggunakan satu warna saja dan pilihan warna serbuknya juga terbatas, serta apabila desain yang ingin di sablon berukuran besar, sebaiknya jangan menggunakan kaos dengan bahan tipis karena akan membuat kaos menjadi kaku.
5. Glow in The Dark/GID
Sesuai dengan namanya, cat sablon Glow in the Dark adalah jenis sablon yang memiliki satu ciri khas nya sendiri, yaitu mampu terlihat menyala apabila di dalam ruangan gelap atau saat sedang berada di area yang minim cahaya.
Cat sablon ini juga mampu diaplikasikan pada warna bahan apapun dan tidak terbatas warna cerah atau gelap saja, asalkan pada penerapannya diberikan lapisan tinta sablon putih terlebih dahulu.
Sayangnya sablon Glow in the Dark ini memerlukan perhatian khusus terutama pada saat dicuci ataupun disetrika, karena lapisan fosfor yang menyebabkan sablon menyala sangat mudah untuk luntur dan juga hasil sablonnya terasa lebih tebal dibandingkan lainnya.
6. Discharge
Sablon Discharge termasuk jenis sablon yang tahan lama dan awet dikarenakan sifat tinta sablon yang meresap hingga menempel dan “menggantikan” warna bahan yang dilapisi sablon. Hasil sablon dengan teknik discharge ini sangat lembut jika diraba sablon akan menyatu dengan bahan kain.
Tetapi jenis cat sablon ini hanya cocok digunakan untuk kaos dengan bahan non-sintetis seperti Cotton Combed dan tidak bisa diterapkan pada kaos-kaos yang menggunakan bahan non-alami seperti Polyester (PE).
Ada juga beberapa warna bahan yang tidak bisa diganti dengan teknik ini seperti warna biru, hijau, dan juga warna ungu, serta teknik sablon ini juga tidak bisa atau sulit digunakan untuk desain yang memiliki banyak warna.
7. High Density/HD
Jenis sablon kaos menggunakan teknik High Density merupakan salah satu yang paling banyak diminati saat ini dikarenakan sablon yang dihasilkan akan mampu menampilkan efek 3D dan juga efek timbul yang terlihat sangat menawan.
Namun bukan berarti jenis cat sablon ini tidak memiliki kekurangan dan juga keterbatasan, beberapa diantaranya seperti keterbatasannya dalam menyablon desain full color, tidak bisa disetrika karena mudah meleleh, dan ukuran desain yang dianjurkan maksimal adalah A5 karena apabila di atas itu kaos akan terasa gerah saat digunakan.
8. Foil
Sejalan dengan namanya, sablon Foil merupakan jenis sablon kaos yang digunakan untuk menciptakan efek metalik dan mengkilap, layaknya permukaan dari kertas aluminium foil.Teknik sablon ini menggunakan kertas logam yang ditempelkan pada permukaan kaos menggunakan mesin pemanas (press heater) dan sablon yang dihasilkan akan terlihat mewah..
9. Foam / Puff
Sablon Foam atau yang dikenal dengan Puff Print merupakan jenis sablon kaos distro yang bertujuan untuk memberikan efek timbul pada desain.Umumnya jenis cat sablon ini hanya cocok diterapkan pada kaos berbahan katun seperti Cotton Combed dan tidak cocok apabila digunakan pada kaos yang menggunakan bahan Spandex, PE, dan bahan lain yang mengandung Polyester.
Ada beberapa kelemahan dari cat sablon jenis ini, seperti pemilihan warna yang terbatas karena hanya bisa mencetak warna solid non-gradasi, dan juga warna yang dihasilkan agak kurang tajam, dan sulit menggabungkannya dengan teknik sablon lainnya dalam satu area desain.
10. Pigmen
Sesuai namanya, jenis sablon ini akan memberikan efek shiny dan glitter pada permukaan desain sablon yang telah dilapisi dengan butiran-butiran berkilau, serta memiliki beragam varian bubuk warna yang bahkan bisa di gradasi.
Pengerjaan sablon jenis ini mesti dilakukan dengan hati-hati karena apabila tidak maka bubuk glitter tersebut nantinya malah akan mudah rontok pada saat nantinya dilakukan pencucian pada kaos atau pada saat disetrika.
11. Glitter
Sesuai namanya, jenis sablon ini akan memberikan efek shiny dan glitter pada permukaan desain sablon yang telah dilapisi dengan butiran-butiran berkilau, serta memiliki beragam varian bubuk warna yang bahkan bisa di gradasi.
Pengerjaan sablon jenis ini mesti dilakukan dengan hati-hati karena apabila tidak maka bubuk glitter tersebut nantinya malah akan mudah rontok pada saat nantinya dilakukan pencucian pada kaos atau pada saat disetrika.
12. Parasit
Jenis sablon yang satu ini dikhususkan penggunaannya hanya pada media yang berbahan nilon, taslan, ataupun parasit, yang biasanya menggunakan tinta berbasis minyak alias solvent base sehingga dapat lebih mudah menempel pada permukaan. Cat sablon ini biasa digunakan untuk Jaket parasut dan jas hujan.
14. Chromicolor
Sablon Chromicolor merupakan jenis cat sablon kaos yang dikembangkan oleh produsen tinta sablon Matsui, yang mana salah satu ciri khas dari cat sablon ini adalah warnanya yang akan menjadi lebih cerah sesaat ketika permukaan diusap dengan tangan atau suatu benda.
.
Ketersediaan tinta untuk jenis cat sablon yang satu ini sangat terbatas dan bahkan jarang dimiliki oleh penyedia layanan sablon, serta perawatannya membutuhkan perhatian khusus supaya nyala dari tinta tetap terjaga.
16. ReflektifSablon Reflektif adalah jenis sablon kaos yang mampu menyala saat disinari sinar UV seperti cahaya matahari, sama seperti jenis sablon Photopia yang memiliki karakter serupa..
Jenis sablon ini umumnya menggunakan cat atau tinta Plastisol, yang pada proses penyablonan menggunakan teknik khusus guna menghasilkan hasil yang menyerupai permukaan aspal tersebut.Kelemahan utama dari sablon ini adalah pada pilihan warnanya yang sangat terbatas, yaitu hanya warna hitam saja, sehingga tidak memungkinkan untuk desain yang full color atau menggunakan warna selain hitam tersebut.
18. PlastichargeKombinasi antara Plastisol dengan teknik sablon Discharge menghasilkan jenis sablon kaos yang dinamakan dengan Plasticharge, di mana tinta atau cat Plastisol dilapisi pada permukaan bahan dengan teknik tertentu sehingga warna tinta akan meresap pada benang..
Begitu pula pada aplikasinya di bidang konveksi, misalnya apabila desain sablon dilapisi pada permukaan bahan pakaian untuk bayi, maka pada saat bayi tersebut mengalami demam atau perubahan suhu, maka warna desain sablon akan berubah sehingga akan dapat dideteksi dengan mudah oleh orang tua.
...
Jenis Sablon Digital di Pasaran
1. DTG (Direct To Garment)
Proses sablon diterapkan langsung pada kaos melalui mesin cetak yang disebut printer DTG ( Direct to Garment).Hasil serta kualitas dari jenis sablon kaos DTG sangatlah apik, dapat menangani desain yang rumit, serta tanpa ada batasan pilihan warna dan juga pengerjaannya yang jauh lebih cepat dibandingkan sablon manual.Proses pengerjaan sablon DTG ini seperti kita cetak/print kertas di media kertas seperti biasa menggunakan printer kertas. Yang membedakan dengan print DTG, media cetaknya textil dan menggunakan printer DTG (printer khusus untuk mencetak diatas media textile)..
2. Polyflex/Flex
Jenis sablon kaos yang satu ini tidak menggunakan tinta untuk tekstil melainkan menggunakan lembaran bahan yang disebut polyflex/flex. Proses produksinya dengan cara memotong lembaran flex sesuai dengan pola desain yang diinginkan, kemudian menempelkan desain tersebut diatas kaos dengan cara di-press pada kaos menggunakan mesin press kaos (pemanas).Sablon ini mampu dibentuk sesuai keinginan, sama seperti mencetak stiker, dan cocok untuk berbagai jenis bahan kaos, serta warnanya akan tahan lama dan tidak mudah luntur.Namun, sablon jenis polyflex ini memerlukan perawatan ekstra hati-hati karena permukaannya tidak bisa disetrika, dan juga pilihan warnanya yang terbatas dan hanya tergantung dari ketersediaan warna dari bahan flexnya.Seperti halnya sablon manual, sablon polyflex juga memiliki banyak varian dari sisi tampilan dan tekstur hasil akhirnya. Misal Glow In The Dark, Foil, Reflective, Glitter, Puff, dll.
3. Polyflock/Flock
Serupa dengan sablon Polyflex, jenis sablon kaos yang satu ini juga ditempelkan menggunakan mesin pemanas (heat press). Namun sebelum di press, gambar/desain di print terlebih dahulu diatas kertas khusus (transfer paper), setelah itu transfer paper dipotong sesuai dengan pola desain yang diinginkan, baru di press ke atas textile.Sama seperti sablon DTG, jenis sablon ini dapat menghasilkan jumlah warna yang tidak terbatas, serta mampu untuk mengerjakan detail desain yg rumit. Hanya kalau di sablon DTG, printer DTG langsung mencetak ke atas textile, sedangkan di sablon Transfer Paper, printer mencetak di atas kertas transfer paper, baru kertas transfer papernya di tempelkan (press) ke atas media textile.Untuk daya tahannya sama seperti sablon jenis polyflex, sablon jenis ini memerlukan perawatan ekstra hati-hati karena permukaannya tidak bisa disetrika.
5. DTF/PSD
Proses sublimasi dapat mencetak gambar digital printing dengan hasil yang tajam. Teknologi sublimasi menghasilkan gambar yang tajam/High Resolution. Pada proses sablon sublim, tinta sublim akan di transfer ke media cetak dengan menggunakan mekanisme panas. Tinta akan terjebak secara sempurna ke media seperti file awal. Akan tetapi proses cetak sublimasi hanya dapat di lakukan di material yang berbasis poliester atau bahan yang sudah di coating. Contoh penggunaan sablon ini adalah pada produk kaos jersey.Beberapa kelebihan sablon sublim diantaranya :
Dapat mencetak desain full print.
Tidak terbatas pada warna, bisa mencetak full colour hingga gradasi warna. Hasil gradasinya pun memiliki warna yang cerah